twitter


       Pada blog saya sebelumnya saya hanya sedikit menceritakan bagaimana pengalaman saya bisa masuk di jurusan satu ini yaitu MEDICAL RECORDS atau REKAM MEDIS
                                                    
          
          Tidak pernah terfikirkan oleh ku mengenai jurusan yang satu ini. Sampai-sampai aku tidak tau apa itu Rekam Medis? Karena sangat jarang sekali masyarakat umum yang membahas profesi ini... Karena biasanya yang sering kita dengar seperti, Dokter, Dosen, Guru, Perawat, Polisi, dll. Rekam Medis... Profesi satu ini pertama kali ku dengar pada saat saudara sepupu ku disarankan untuk kuliah di jurusan ini. Namun, pada saat itu aku masih duduk di bangku SMA, jadi aku belum begitu berminat untuk menelusuri mengenai jurusan ini.
          Setelah aku lulus di bangku sekolah, dan mendapatkan kekecewaan pada saat hasil tes SNMPTN, maka kedua orang tua menyarankan "kalau keinginan mu untuk kuliah masih di dunia kesehatan cobalah untuk mencari informasi kepada kakak sepupu mu yang telah bergelut di dunia kesehatan". Di keluarga ibu yaitu saudara-saudara ibu dan anak-anaknya, hanya kakak sepupu perempuan ku lah yang baru bergelut di dunia kesehatan, karena lingkungan keluarga selama ini kebanyakan bergelut di dunia pendidikan, teknik, dan pertanian. Karena rasa penasaranku terus menghantui pada jurusan satu ini, segera ku mencari informasi ke pada beliau. Beliau menasehati sebenarnya semua jurusan adalah bagus dan baik tergantung bagaimana caranya kita menjalaninya, apabila bersungguh-sungguh maka hasilnya pun akan berbuah manis.
          Pada saat perbincangan itu, beliau menyarankan agar aku masuk di jurusan Farmasi sesuai dengan jurusan waktu beliau semasa diperkuliahan dulunya. Mengapa Farmasi? Beliau mengatakan bahwa peluang kerja untuk jurusan farmasi yang bakal menjadi calon apoteker mempunyai peluang kerja yang terbuka lebar. Bukan hanya di Rumah Sakit saja yang membutuhkan tenaga seorang apoteker, namun juga  Apotek" yang tersebar dimana-mana di seluruh daerah di Indonesia, selain itu apabila kita bisa menjadi seorang apoteker yang telah ahli meracik berbagai macam obat, maka kita telah mampu mendirikan usaha sendiri dan ikut mengelola ketenagakerjaan bagi masyarakat. Namun, menjadi seorang apoteker bukanlah hal yang mudah karena obat yang kita racik bukan hanya sebagai penolong bagi masyarakat tapi bisa juga sebagai racun, seperti bisa ular yang mematikan. Setelah beliau menjabarkan begitu detailnya mengenai jurusan Farmasi, dan bidang studi apa saja yang harus dipelajari dan mengenai kesulitan materi yang dipelajari, maka aku memutuskan untuk menolak di jurusan Farmasi, tidak terbayangkan oleh ku bagaimana suatu ketika obat yang ku racik bukan racikan sebagai penolong, namun racun yang mematikan.....
        Karena aku telah menolak saran pertama beliau, maka beliau menyarankan ku untuk kuliah di jurusan Rekam Medis. Menurut beliau jurusan Rekam Medis masih terbilang masih jarang di Indonesia, dan masih banyak instansi pelayanan kesehatan yang membutuhkan tenaga profesi seorang Perekam Medis. Menurut beliau, masih banyak orang yang meremehkan jurusan ini, karena mereka berfikir tidak ada gunanya jurusan ini di bentuk karena profesi ini dianggap tidak terlalu penting, namun itu semua salah karena sebuah rumah sakit tanpa tenaga ahli perekam medis, rumah sakit tersebut belum dapat dikatakan berstandar baik. Dan Rekam Medis adalah JANTUNGNYA RUMAH SAKIT yang menentukan maju mundurnya suatu RS.
         Setelah penjelasan beliau, maka ku putuskan untuk berkuliah di jurusan Rekam Medis. Setidaknya ada saudara yang berkuliah di jurusan Rekam Medis yang bisa menolong dan membimbing ku selama di perkuliahan nanti. Sekarang yang bisa kulakukan adalah berusaha dengan sungguh-sunguh dan fokus pada perkuliahan agar bisa menjadi Perekam Medis yang profesional untuk membuktikan kepada orang-orang bahwa jurusan Rekam Medis bukanlah jurusan yang TIDAK PENTING .....!!!

0 komentar:

Posting Komentar